REVIEW FILM LASKAR PELANGI
Judul
Film : Laskar Pelangi
Genre
: Drama
Pemain
: Cut Mini, Ikranegara, Lukman
Sardi, Aryo Bayu, Tora Sudiro, Mathias Muchus, Rieke Dyah Pitaloka, Slamet
Raharjo Djarot, Robby Tumewu, Jajang C.Noer, Zulfani (Ikal), Ferdian (Lintang),
Verry Yamarno (Mahar), Yogi Nugraha (Kucai), Suhendri (Akiong), M Syukur (Syahdan), Feriansyah (Borek), Dewi
Ratih Ayu Safitri (Sahara), Suhardi Syah Ramadhan (Trapani), Jeffry Januar
(Harum), Marcella El Julia Kondo (Flo).
Tahun
Produksi : 2008
Setelah
saya menonton film Laskar pelangi dibioskop, saya akan mereview film ini ,
Laskar Pelangi adalah sebuah film yang disutradarai oleh Riri Riza dan Laskar
pelangi ini berdasarkan Novel karangan Andrea Hirata dan Skenarionya ditulis
oleh Salman Aristo yang juga menulis naskah film Ayat-Ayat Cinta dibantu oleh
Riri Riza dan Mira Lesmana. Hingga Maret 2009, Laskar Pelangi telah ditonton
oleh 4,6 juta orang banyak cerita
pendidikan didalamnya yang sangat menyentuh bahkan akan membuat kita terkesan
setelah menontonnya
.
Film
laskar pelangi ini bercerita tentang kehidupan anak-anak yang kurang mampu atau
keterbatasan dalam hal financial atau ekonomi keuangan, tetapi anak-anak tersebut
memiliki semangat yang tinggi dalam mengemban pendidikan di Pulau Belitung,
Pulau Belitung adalah pulau yang berada di lepas pantai timur Indonesia, dimana
suku yang mendominasi adalah Suku Melayu dan Tionghoa.
Pada awalnya di
Pulau Belitung terdapat sekolah Muhammadiyah atau sering disebut SD Laskar
Pelangi. Yang terletak diatas bukit pasir yang berdekatan dengan sebuah danau
yang mempunyai dermaga. Sekolah Muhammadiyah tersebut terancam akan dibubarkan
oleh Depdikbud provinsi dikarenakan siswanya yang tidak mencapai 10 orang, pada
waktu itu hanya ada 9 orang yang diantaranya bernama Ikal aka andrea hirata,
Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong (Chau Chin Kiong), Syahdan, Kucai, Borek aka
Samson, dan Trapani. Laskar pelangi ini bercerita tentang kehidupan 10 anak
dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah
Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan . Kemudian pada waktu upacara
pembukaan, datanglah seorang ibu dengan anaknya yang bernama Harun mendaftarkan
diri di sekolah tersebut. Sontak Bu Muslimah sangat senang , Sehingga sekolah
Muhammadiyah memiliki murid yang genap 10 orang, dan akhirnya sekolah
Muhammadiyah tidak jadi ditutup. Oleh karena itu Bu Muslimah (guru yang
mengajar di sekolah Muhammadiyah) memberikan nama kepada mereka sebagai anak
Laskar Pelangi.
Jika pada waktu itu harun tidak ada, seorang anak dengan
keterbelakangan mental, yang disekolahkan oleh ibunya dikarenakan ia dirumah yang
hoby nya hanya mengejar anak ayam saja, tentu tidak akan terjadi kisah ini ,
Ikal tidak akan pernah bertemu dan berteman dengan temen satu kelasnya setelah
ia mendaftar. Tidak akan pernah bertemu dengan Bu Muslimah, guru dengan penuh
kasih dan penuh komitmen untuk mencerdaskan anak didiknya. Dan tidak akan
pernah ada laskar pelangi , yang dimusim hujan selalu melakukan ritual melihat
pelangi pada waktu sore hari .
Semua anak yang bersekolah di SD Muhammadiyah tersebut
memiliki kelebihan yang menonjol di masing-masing setiap anaknya. Contohnya seperti
lintang, seorang anak nelayan yang sangat jenius, dia memiliki cara yang unik
atau cara-cara tersendiri untuk menciptakan rumus matematika yang rumit dan
juga menjadi bintang kejora di sekolah Muhammadiyah pada lomba cerdas cermat,
atau si Mahar, meskipun perilakunya terkadang suka lucu dan ngawur, tetapi dia
memiliki bakat tersendiri pada bidang seni, sehingga dia dapat memenangkan , tarian
tradisional yang dia ciptakan sendiri dalam pesta karnaval, serta ada Ikal yang
sangat senang dan berbakat dalam bidang sastra, serta teman-teman lainnya .
Walaupun gedung sekolah yang sudah tidak layak pakai,
semangat serta kegigihan ada dalam karakter mereka, perjuangan 10 orang anak serta guunya yakni Bu Muslimah dan Pak
Harfan menjadi sangat menarik ketika beragam perilaku dan masalah muncul tetapi
tetap dihadapi dengan keluguan anak-anak sehingga menimbulkan suasana kelas
yang seru dan asik. 5 tahun telah bersama, Bu Mus dan Pak Harfan dan ke 10
muridnya terus berjuang untuk terus bisa sekolah.
Kisah sepuluh anak ini berakhir dengan kesedihan, yaitu
kematian ayah Lintang yang memaksa anak cerdas citu putus sekolah dengan sangat
mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian dimana Ikal yang
berjuang diluar pulau Belitong kembali kekampungnya, dan memberitahukan ke
temannya yg putus siswa bahwa ia mendapat beasiswa ke Paris, Sorbonne
Inti dari film ini, bahwa orang pedalaman saja berjuang
untuk bisa sekolah, mengapa kita dengan berkecukupan dan Orangtua kita bisa
dikatakan mampu dalam segi hal Ekonomi mengapa malas-malasan untuk bersekolah.
Semangatlah mengejar cita-cita terus berjuang dan SEMANGAT!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar